Aksi kurang terpuji yang dilakukan pesilat Indonesia Dian Kristanto saat final pencak silat di SEA Games XXVI/2011 antara Indonesia melawan Thailand, menuai banyak kecaman.
Tidak hanya dari pihak Thailand yang merasa dirugikan, sejumlah warga Indonesia melalui jejaring sosial twitter juga mengecam gaya bertanding Dian yang dianggap sangat memalukan.
"Indonesia boleh rebut 100an lebih emas. Yang jelas Satu emas dari dian kristanto dr hasil petak umpet di pencaksilat kita tak layak," demikian tulis Rizal Adi Prima dalam akun twitter nya @rajawali_muda.
"itu silat apa lomba lari? pake acara gigit bahu segala," ledek akun @isnan_gembhel. "DIAN KRISTANTO BIKIN MALU INDONESIA! PENGECUT!" maki akun @BigGuzz. "Pesilat Dian Kristanto menghina warisan budaya Indonesia," tulis akun @Papi_Ardi
"Nyesek liat ada atlet pencak silat kita, sampe terbirit2 ngabur, trus ngegigit, ngumpet I balik wasit, lalu menang emas," tulis @aditko.
Selain mengecam aksi memalukan Dian, kecaman juga ditujukan kepada Jasni Salam, wasit asal Singapura yang memimpin pertandingan. "Wasit disogok, supporter mengintimidasi, pemain curang. Tuh pencak silat contoh nyata, ekstrim," tulis @satgasantifitna.
Dalam pertandingan final pencak silat kelas 50 kilogram yang mempertemukan Dian dengan pesilat Thailand Anothai Choopeng, Kamis (17/11) lalu, memang terlihat jelas kalau Dian bertindak seperti seorang pengecut.
Dalam tayangan video yang sudah diunggah situs Youtube, terlihat beberapa kali Dian dijatuhkan oleh lawannya. Dian juga terlihat menghindar dan berlari saat pesilat asal Gajah Putih akan menyerang, bahkan sempat berlindung di belakang wasit.
Dalam pertandingan ini, Sekretaris Federasi Pencak Silat Thailand merasa dirugikan. Menurut dia, keputusan wasit asal Singapura, Jasni Salam, tidak adil karena hanya menguntungkan tuan rumah. Sementara menurut Ketua Penyelenggara Cabang Pencak Silat Indonesia Bambang Rus Effendi, aksi Dian tersebut merupakan bagian dari strategi untuk tetap mempertahankan poin.
mediaindonesia.com
Rattanaphorn Thupbumrung, pemimpin tim pencak silat Thailand, mengaku belum pernah melihat kejadian seperti ini dalam pertandingan silat. "Keputusan wasit tak adil untuk semuanya kecuali bagi tuan rumah," kata dia. Pesilat Indonesia Dian Kristanto dituding hanya menunggu wasit asal Singapura Jasni Salam memberikan poin untuknya.
Sekretaris Federasi Pencak Silat Singapura Isiah Majid langsung bereaksi setelah menyaksikan pertandingan ini. "Saya menyarankan untuk menarik wasit Jasni Salam dari SEA Games sesegera mungkin. Jasni sangat kentara membela atlet tuan rumah dalam pertandingan kelas 50 kilo antara Indonesia dan Thailand," kata Isiah dalam surat yang akan dikirimkan kepada Komite SEA Games. Tindakan Jasni dinilainya menjatuhkan citra Federasi Pencak Silat Singapura.
Kepada Yahoo!, ketua penyelenggara cabang pencak silat Bambang Rus Effendi mengatakan, aksi Dian Kristanto hendaklah dipahami sebagai strategi. Di babak sebelumnya, Dian sudah berfokus menaklukkan pesilat Vietnam. "Mereka itu menjadi momok," kata dia, Senin (21/11). Lewat dari Vietnam, dengan kondisi sudah cukup lelah, maka Dian diminta mengejar poin di dua babak pertama di final melawan Thailand.
Dengan poin terkumpul di dua babak pertama, kata Bambang, Dian tinggal berfokus untuk tetap berdiri di babak ketiga. Jadi, Bambang melanjutkan, ketika Dian berlari hingga berlindung di belakang wasit, itu pun bagian dari strategi. "Saat itu, kalau Anda lihat, pennya sudah keluar dari lututnya," kata Bambang.
Ada pun pen itu terkait cidera Dian. Sekitar dua-tiga tahun lalu, Dian mengalami putus pada ligamen salah satu lututnya. "Cukup parah. Dia mestinya tak boleh bertanding, tapi dia menjalani rehabilitasi sekitar dua tahun. Pada 2010, kami coba di Kejuaraan Dunia, dia menang," kata Bambang.
Berdasar pertimbangan prestasi itulah, kata Bambang, Dian kembali dipilih masuk tim nasional. Sakitnya sempat dikhawatirkan akan kambuh. Namun, pihak pelatnas tetap memutuskan menurunkan Dian. "Cadangan untuk kelas itu belum memadai, maka kami turunkan Dian yang tetap semangat," ujar dia.
Hasilnya memang Dian membawa emas untuk Indonesia.
Nah, komentar Anda bagaimana? Silakan tuangkan di bawah ini.
Tidak hanya dari pihak Thailand yang merasa dirugikan, sejumlah warga Indonesia melalui jejaring sosial twitter juga mengecam gaya bertanding Dian yang dianggap sangat memalukan.
"Indonesia boleh rebut 100an lebih emas. Yang jelas Satu emas dari dian kristanto dr hasil petak umpet di pencaksilat kita tak layak," demikian tulis Rizal Adi Prima dalam akun twitter nya @rajawali_muda.
"itu silat apa lomba lari? pake acara gigit bahu segala," ledek akun @isnan_gembhel. "DIAN KRISTANTO BIKIN MALU INDONESIA! PENGECUT!" maki akun @BigGuzz. "Pesilat Dian Kristanto menghina warisan budaya Indonesia," tulis akun @Papi_Ardi
"Nyesek liat ada atlet pencak silat kita, sampe terbirit2 ngabur, trus ngegigit, ngumpet I balik wasit, lalu menang emas," tulis @aditko.
Selain mengecam aksi memalukan Dian, kecaman juga ditujukan kepada Jasni Salam, wasit asal Singapura yang memimpin pertandingan. "Wasit disogok, supporter mengintimidasi, pemain curang. Tuh pencak silat contoh nyata, ekstrim," tulis @satgasantifitna.
Dalam pertandingan final pencak silat kelas 50 kilogram yang mempertemukan Dian dengan pesilat Thailand Anothai Choopeng, Kamis (17/11) lalu, memang terlihat jelas kalau Dian bertindak seperti seorang pengecut.
Dalam tayangan video yang sudah diunggah situs Youtube, terlihat beberapa kali Dian dijatuhkan oleh lawannya. Dian juga terlihat menghindar dan berlari saat pesilat asal Gajah Putih akan menyerang, bahkan sempat berlindung di belakang wasit.
Dalam pertandingan ini, Sekretaris Federasi Pencak Silat Thailand merasa dirugikan. Menurut dia, keputusan wasit asal Singapura, Jasni Salam, tidak adil karena hanya menguntungkan tuan rumah. Sementara menurut Ketua Penyelenggara Cabang Pencak Silat Indonesia Bambang Rus Effendi, aksi Dian tersebut merupakan bagian dari strategi untuk tetap mempertahankan poin.
mediaindonesia.com
Aksi Gigit Pesilat Indonesia
Tim pencak silat SEA Games Thailand memprotes kecurangan yang terjadi dalam cabang pencak silat kelas 50 kilogram di Jakarta, 20 November 2011. Pesilat Indonesia Dian Kristanto dituduh melakukan kecurangan dengan menggigit lawan, lari kemudian bersembuyi di balik punggung wasit.Rattanaphorn Thupbumrung, pemimpin tim pencak silat Thailand, mengaku belum pernah melihat kejadian seperti ini dalam pertandingan silat. "Keputusan wasit tak adil untuk semuanya kecuali bagi tuan rumah," kata dia. Pesilat Indonesia Dian Kristanto dituding hanya menunggu wasit asal Singapura Jasni Salam memberikan poin untuknya.
Sekretaris Federasi Pencak Silat Singapura Isiah Majid langsung bereaksi setelah menyaksikan pertandingan ini. "Saya menyarankan untuk menarik wasit Jasni Salam dari SEA Games sesegera mungkin. Jasni sangat kentara membela atlet tuan rumah dalam pertandingan kelas 50 kilo antara Indonesia dan Thailand," kata Isiah dalam surat yang akan dikirimkan kepada Komite SEA Games. Tindakan Jasni dinilainya menjatuhkan citra Federasi Pencak Silat Singapura.
Kepada Yahoo!, ketua penyelenggara cabang pencak silat Bambang Rus Effendi mengatakan, aksi Dian Kristanto hendaklah dipahami sebagai strategi. Di babak sebelumnya, Dian sudah berfokus menaklukkan pesilat Vietnam. "Mereka itu menjadi momok," kata dia, Senin (21/11). Lewat dari Vietnam, dengan kondisi sudah cukup lelah, maka Dian diminta mengejar poin di dua babak pertama di final melawan Thailand.
Dengan poin terkumpul di dua babak pertama, kata Bambang, Dian tinggal berfokus untuk tetap berdiri di babak ketiga. Jadi, Bambang melanjutkan, ketika Dian berlari hingga berlindung di belakang wasit, itu pun bagian dari strategi. "Saat itu, kalau Anda lihat, pennya sudah keluar dari lututnya," kata Bambang.
Ada pun pen itu terkait cidera Dian. Sekitar dua-tiga tahun lalu, Dian mengalami putus pada ligamen salah satu lututnya. "Cukup parah. Dia mestinya tak boleh bertanding, tapi dia menjalani rehabilitasi sekitar dua tahun. Pada 2010, kami coba di Kejuaraan Dunia, dia menang," kata Bambang.
Berdasar pertimbangan prestasi itulah, kata Bambang, Dian kembali dipilih masuk tim nasional. Sakitnya sempat dikhawatirkan akan kambuh. Namun, pihak pelatnas tetap memutuskan menurunkan Dian. "Cadangan untuk kelas itu belum memadai, maka kami turunkan Dian yang tetap semangat," ujar dia.
Hasilnya memang Dian membawa emas untuk Indonesia.
Nah, komentar Anda bagaimana? Silakan tuangkan di bawah ini.
0 comments:
Posting Komentar